Picture1Forum Rektor Indonesia (FRI) akan melakukan pemetaan riset sesuai dengan keahlian Perguruan Tinggi (PT).Tujuannya untuk menciptakan hasil riset yang lebih bermanfaat bagi masyarakat dan membantu persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. Hal tersebut dikemukakan Ketua FRI Prof Dr Suyatno yang baru terpilih masa periode 2016-2017. Melalui rilisnya kepada pers, di Jakarta,Selasa (2/2) Suyatno menyatakan dalam pemetaan riset tersebut pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti).

Hemat Suyatno, Menristek Dikti M Nasir memunyai kewenangan terhadap kalangan PT.Ia mencontohkan Menristek Dikti bersama Direktorat.Jenderal Kemenristek Dikti terkait dapat memberi arah dan tugas, misalnya untuk IPB melakukan riset tentang pangan atau Unhas fokus pada riset kelautan sehingga tumpang tindih. Suyatno yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) mencontohkan Fakultas Farmasi Uhamka menjalin kerja sama dengan PT Biofarma.      Pihaknya menyediakan laboratorium digunakan untuk riset obat-obatan. Hasilnya bermanfaat bukan saja bagi mahasiswa juga masyarakat. Dikatakan Suyatno, agar PT lebih konsen melakukan riset, maka perlu pula dilakukan pemetaan unit riset. Dimana PT yang konsen melakukan riset tidak hanya memenuhi pendidikan untuk S1 atau Diploma. Tetapi juga melayani S2 dan S3 .

” Ini memang tidak mudah, tapi bila diterapkan dapat memberikan kontribusi pada nilai daya saing bangsa kita di era MEA,” cetus Suyatno yang juga pimpinan PP Muhammadiyah. Ia menambahkan hilirisasi riset merupakan pesan Presiden Joko Widodo pada pembukaan Konferensi Nasional FRI 2016 di Universitas Negeri Yogyakarta pada 29-30 Januari lalu.Yang memilih Suyatno sebagai Ketua FRI. Hilirisasi riset merupakan bagian pembahasan kelompok kerja FRI 2016, termasuk tentang pentingnya garis-garis besar haluan negara yang berkesinambungan, Indonesia sebagai poros maritim dunia dan pendidikan karakter

 

 

Leave a Reply