JAKARTA – Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) menyelenggarakan upacara di halaman Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta, Rabu pagi (17/8).
Upacara diikuti oleh seluruh jajaran beserta gabungan seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan bertindak sebagai Pembina Upacara adalah Menko Kemaritiman Luhut Panjaitan.
Upacara berlangsung khidmat dan tertib. Lagu-lagu nasional yang dipandu oleh paduan suara Universitas Pancasila semakin menambah suasana patriotisme dalam diri tiap peserta yang hadir dalam upacara.
Pemeringkatan Perguruan Tinggi
Pada kesempatan yang berbeda usai upacara, Menristekdikti Mohamad Nasir memaparkan beberapa capaian kinerja Kemristekdikti pada tahun 2016. “Kami selalu ingin meningkatkan kualitas Pendidikan Tinggi di Indonesia. Dan kami akan memantau perkembangannya lewat pemeringkatan yang dilakukan oleh Kemristekdikti,” ucapnya.
Adapun dasar dari pemeringkatan Perguruan Tinggi ini terdiri dari jumlah dan mutu dosen, jumlah prodi yang terakreditasi, serta prestasi mahasiswa dalam tingkat nasional maupun internasional. Adapun posisi puncak masih diduduki oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), disusul Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI).
Sedangkan untuk pemeringkatan penelitian, posisi puncak ditempati oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) dan disusul oleh Universitas Indonesia (UI) serta Institut Teknologi Bandung (ITB). “Komponen penilaian untuk kategori penelitian dipandang dari sudut sumber daya penelitiannya, manajemen penelitian, luaran penelitian, serta revenue rating mengenai kontrak kegiatan dan unit bisnis,” jelas Nasir.
Nasir juga menekankan beberapa capaian kegiatan utama Kemristekdikti untuk tahun 2016 ini. Pertama, sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2012 Pasal 74 dan Pasal 76, Kemristekdikti telah memberikan beasiswa Bidik Misi serta beasiswa ADIK kepada total 369.508 penerima dengan capaian 99,7% untuk Bidik Misi dan 82,8% untuk beasiswa ADIK.
Selanjutnya, pembangunan STP Kemristekdikti juga telah meluas dan meningkat ke beberapa daerah di Indonesia, diantaranya Riau, Palembang, Kalimantan Utara, hingga Papua Barat.
Tak hanya itu, Ditjen Penguatan Inovasi juga memfasilitasi Perguruan Tinggi Negeri berbadan hukum (PTN-BH) guna membangun teaching industry sebagai sarana pembelajaran dan mendorong hilirisasi hasil-hasil riset Perguruan Tinggi ke industri.
Beberapa capaian diatas menjadi dorongan semangat bagi Kemristekdikti untuk terus memajukan daya saing bangsa dengan kerja nyata melalui riset dan inovasi yang bermanfaat bagi rakyat Indonesia. “Tujuan akhir dari seluruh capaian ini adalah untuk mewujudukan kualitas Pendidikan Tinggi Indonesia yang berkelas dunia,” tutup Nasir.
Ayo kerja nyata untuk tingkatkan daya saing bangsa. Merdeka! (dzi/eva)
Sumber : ristekdikti.go.id