Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) mencanangkan digital kampus dengan sistem pembelajaran blendid learning pada Sabtu (12/10/19) di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor I UHAMKA Prof. Dr. Abd. Rahman A. Ghani, M. Pd, Wakil Rektor IV UHAMKA Dr. Bunyamin, M. Pd. I, Dekan Fakultas, Ketua Program Studi, serta pimpinan UHAMKA lainnya. Tampil sebagai narasumber pada acara ini Dewan Penasihat Asosiasi Program Studi Teknologi Pendidikan Indonesia Dr. Uwes Anis Chaeruman.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong sesuatu untuk semakin maju, salah satunya adalah sebuah sistem pembelajaran. Maka dari itu UHAMKA merencanakan sebuah program sistem pembelajaran berbasis blended learning untuk setiap mata kuliah. Blended Learning adalah pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap-muka dan secara virtual.

Wakil Rektor I UHAMKA Prof. Dr. Abd. Rahman A. Ghani, M. Pd saat menyampaikan sambutan

“Untuk saat ini suatu keniscayaan yang harus disiapkan oleh UHAMKA dalam mengembangkan sistem pembelajaran blended learning. Blended learning ini akan menerapkan 60% pembelajaran tatap muka dan 40% online. Untuk memenuhi hal tersebut banyak hal yang harus dipersiapkan. Sementara ini Blended learning akan dilaksanakan satu mata kuliah untuk satu program studi. Dan nantinya UHAMKA akan melaksanakan blendid learning secara matang agar dapat dilaksanakan untuk seluruh mata kuliah dan dapat bersaing dengan Perguruan Tinggi lainnya.” ungkap Wakil Rektor I UHAMKA Prof. Dr. Abd. Rahman A. Ghani, M. Pd.

Dr. Uwes Anis Chaeruman menyampaikan dengan adanya Blended Learning pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja menggunakan internet. Mahasiswa dapat mengakses materi secara leluasa dan dituntut dapat belajar secara mandiri karena bahan ajar tersimpan secara online. “Dengan adanya perkembangan indsutri 4.0 maka kita mengajak UHAMKA untuk melakukan pembelajaran menggunakan cyber physcycal system agar kedepannya UHAMKA semakin maju menuju kampus digital” ungkap Dewan Penasihat Asosiasi Program Studi Teknologi Pendidikan Indonesia.

Dewan Penasihat Asosiasi Program Studi Teknologi Pendidikan Indonesia Dr. Uwes Anis Chaeruman

“Acara ini sangat baik untuk mengelola e-learning. Yang harus dilakukan saat ini seperti apa yang sudah disampaikan tadi adalah dengan menambah policyhuman resources yang dilaksanakan bukan hanya edukasi namun juga pembelajaran jarak jauh dan yang penting juga infrasturktur serta mempunyai tim yang baik untuk mengembangkan konten, bukan hanya dosen yang hanya memberi materi tapi juga tim yang khusus untuk membuat konten yang akan di blended-kan.” ungkap Ketua Program Studi Teknik Informatika Arry Avorizano, S.Kom.,M.Kom.

Sementara itu Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Farida Hariyati, S.IP, M. Ikom menyambut baik program ini. Dengan adanya blended learning ini diharapkan menjadi metode yang berbasis digital. Skills atau kemampuan terutama dosen merupakan faktor yang menentukan apalagi program studi yang memang sangat berpotensi untuk dijadikan blended learning seperti program studi Ilmu Komunikasi.

 

Leave a Reply