Sabtu, 28 Desember 2019, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) menyelenggarakan acara sidang senat terbuka Wisuda Magister, Sarjana dan ahli Madya tahun akademik 2019/ 2020 yang bertempat di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Senayan Jakarta.

Upacara wisuda dipimpin langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) Prof. Dr. Gunawan Suryoputro, M.Hum. dihadiri oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. M. Samsuri selaku Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Jakarta, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Badan Pembina Harian (BPH) UHAMKA, Para Senat dan para wisudawan.

No. Fakultas dan Sekolah Pascasarjana Jumlah
1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 1.131 orang
2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis 475 orang
3 Fakultas Teknik 91 orang
4 Fakultas Farmasi dan Sains 346 orang
5 Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan 204 orang
6 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 97 orang
7 Fakultas Agama Islam 141 orang
8 Fakultas Psikologi 90 orang
9 Sekolah Pascasarjana 253 orang
Total 2.828 orang

Untuk wisuda kali ini Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) meluluskan 2828 lulusan yang terdiri dari Jenjang Ahli Madya (D3), Sarjana (S1) dan Magister (S2). Acara wisuda ini dihadiri oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III Jakarta, Majelis Diktilitibang PP Muhammadiyah, Para Pimpinan Tinggi UHAMKA, para Dekan, Dosen, Karyawan dan para pihak keluargwisduawan.  Pada wisuda tahun ini, UHAMKA mengangkat tema Uhamka Memajukan Indonesia”.

Pengalaman dan prestasi UHAMKA yang telah disebutkan diatas menunjukan bahwa UHAMKA telah memberikan kontribusi nyata untuk memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta ini. Kami sangat bersyukur telah memberikan yang terbaik kepada persyarikatan, bangsa dan negera. Namun kami sangat menyadari sepenuhnya apa yang telah kami darmakan masih harus disempurnakan karena adanya perubahan-perubahan pada setiap zaman.

Berbekal prestasi dan kekuatan yang telah diraih saat ini, UHAMKA harus terus bekerja keras untuk menjadikan Indonesia lebih maju dan ikut berperan serta dalam mencerahkan alam semesta. Untuk itu, telah ditetapkan dalam renstra 5 (lima) program prioritas empat tahun kedepan, yakni Peningkatan Mutu SDMPengembangan Sistim Informasi dan TeknologiSistim Penjaminan MutuPeningkatan Kesejahteraan, dan Tata Kelola Yang Baik.

Pertama, peningkatan mutu SDM. Upaya peningkatan kualifikasi dan kualitas Dosen serta karyawan dengan keterampilan dilakukan sesuai dengan bidangnya. Saat ini UHAMKA telah memiliki 136 dosen kualifikasi Doktor, 208 Asisten Ahli, 170 Lektor, 32 Lektor Kepala, serta 18 Profesor. Untuk mengakselari mutu dosen telah ditetapkan program doktorisasi, yakni keharusan para dosen berkualifikasi magister untuk studi ke program doktor dengan skema beasiswa UHAMKA, hal ini dilakukan untuk memastikan 4 tahun kedepan akan bertambah  30 Doktor.  Selain itu, UHAMKA juga selama 4 tahun kedepan menargetkan 25 sertifikasi BNSP untuk para karyawan dalam mengembangkan diri sehingga standar pelayanan bisa berjalan dengan baik.

Kedua, Pengembangan Sistim Informasi dan Teknologi. Penguatan Teknologi Informasi sebagai bentuk komitmen UHAMKA  mengikuti perkembangan zaman. Saat ini UHAMKA memiliki kecepatan internet terbaik di Kampus Jakarta dengan bandwith 2 gb yang didukung dengan 253  akses poin. UHAMKA juga mengembangkan pelayanan satu pintu, seperti surat menyurat online, rapat online, absen online, sistem anggaran online, kewirausahaan online dan pengembangan aset secara online serta pelayanan satu hari bagi calon mahasiswa baru. Dengan letak kampus yang berada pada 8 titik menjadikan UHAMKA mandiri secara tata kelola TI untuk menentukan kebijakan konsep paperless ( mengurangi penggunaan kertas) serta berkomitmen sebagai kampus go green.

Ketiga, Sistem Penjaminan Mutu dan Akreditasi UHAMKA yang sudah menginjak umur 62 tahun sudah mencapai keunggulan tertinggi sebagai salah satu dari 96 kampus di Indonesia yang terakreditasi AIPT A “Unggul” dari jumlah universitas lebih kurang 2.288 PTN/PTS (Pidato Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, 24/8/2019). Saat ini, UHAMKA telah mendaftarkan 10 program studi untuk diakreditasi internasional.  Kita patut berbangga dengan capaian ini. Namun tidak menjadikan kita berbesar diri. Para Rektor UHAMKA sebelumnya, para dosen dan tenaga kependidikan sudah meletakan fondasi yang kuat untuk membuat UHAMKA lebih baik dan membangun kampus ini tiada kenal lelah dan mengeluh. Peningkatan mutu akan menjadi faktor utama berhasil tidaknya kampus dalam melakukan perubahan dan kemajuan. UHAMKA dalam meningkatkan mutu merupakan jalan dakwah sebagai bentuk perwujudan kampus Islam terbaik di Jakarta bahkan di Indonesia. Saat ini UHAMKA memiliki kampus di delapan titik lokasi strategis Jakarta dan  berencana akan memgembangkan sarana dan usaha di atas lahan seluas 85 hektar. Pengembangan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen UHAMKA dalam mengelola kampus dengan konsep kampus berbasis keunggulan sehingga menghasilkan lulusan yang unggul. Disamping mutu dan tata kelola yang baik maka akan terbentuk center of excellence atau pusat-pusat studi unggulan. Saat ini sudah terdapat pusat-pusat unggulan, seperti Neurosains, ISRN, Pusat Studi Halal, dan pusat studi lainya yang nantinya akan menjadi center of excellence kajian pendidikan.  Pusat studi Neurosains UHAMKA adalah pusat studi pertama di Indonesia yang lahir dari perguruan tinggi. Pusat studi ini memberikan kontribusi yang nyata terhadap kinerja otak dalam pengembangan kepemimpinan, hampir setiap tahun Pusat Neurosains mendapatkan dana hibah dari Pemerintah maupun perusahaan untuk mengembangkan kajian dalam masalah otak. Disamping itu  Islamic Science Research Network (ISRN) UHAMKA yang fokus kajian pada penjadwalan waktu shalat baru-baru ini mendapat tawaran kerjasama dari Eropa, Amerika dan Asia. Penelitian ISRN dalam penentuan jadwal Subuh dengan Isya membuat Negara-negara lain penasaran dan tertarik atas kajian yang sudah dilakukan ini. Maka dari itu UHAMKA meyakini memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta merupakan perwujudan yang harus dirasakan dan diterapkan ditengah masyarakat. Dengan berdirinya center of excellence dan komitmen Good University Governance maka UHAMKA optimis pada tahun 2020 nanti UHAMKA bisa mengembangan Program Studi terakreditasi Internasional dengan fokus kepada AUN-QA dan ASIC . Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen UHAMKA dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui tenaga pendidik dan Tenaga kependidikan yang handal, cepat, dan kuat dalam mempersiapkan Sumber Daya Manusia (mahasiswa) yang berkualitas.

Keempat, Peningkatakan  kesejahteraan Dosen dan karyawan. UHAMKA pada tahun 2019-2020 telah menaikan gaji pokok dan transport dosen dan karyawan sebagai bentuk penghargaan, motivasi dan semangat dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap mahasiswa.  Selama empat tahun kedepan UHAMKA menargetkan  kenaikan gaji setara 125% PNS  Peningkatan remunerasi atau kesejahteraan berbasis kinerja serta pemberian tunjangan khusus bagi dosen studi lanjut dan bergelar Doktor. Peningkatan kesejahteraan merupakan komitmen UHAMKA, sebagai kampus Islami di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah, menyakini bahwa prinsip memberi dan diberi merupakan suatu keharusan yang bersifat adil sehingga memberikan motivasi bagi dosen dan karyawan untuk bekerja lebih baik.

Kelima, Tata Kelola yang baik. Keempat program prioritas untuk menjawab tantangan UHAMKA ke depan diatas, tidak akan bisa dikelola dengan baik jika tidak didukung oleh Good University Governence (GUG). Keseriusan dan komitmen UHAMKA melaksanakan prinsip-prinsip GUG telah dan akan menjadi garansi bahwa seluruh  proses bisnis di lingkungan UHAMKA diarahkan secara sadar dan sistematis untuk mendukung target-target yang telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis. Selama lebih kurang dari satu decade terakhir, UHAMKA telah  dikelola dengan prinsip-prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Partisipatif,  Law Enforcement dan Fairness, yang memastikan perguruan tinggi ini berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan sistemnya melalui continues improvement.

Dengan  5 (lima) program prioritas ini, UHAMKA siap berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi besar dalam memajukan Indonesia dan mencerahkan semesta.

Muhammadiyah pada Muktamar ke-46 tahun 2010 mendeklarasikan diri sebagai “Gerakan Pencerahan”. Dalam “Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua” bagian V (Kelima) tentang “Agenda Abad Kedua” dinyatakan secara tegas dan lengkap, bahwa Muhammadiyah pada abad kedua berkomitmen kuat untuk melakukan gerakan pencerahan. Gerakan pencerahan merupakan praksis Islam yang berkemajuan untuk membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan. Gerakan pencerahan dihadirkan untuk memberikan jawaban atas problem-problem kemanusiaan berupa kemiskinan, kebodohan, ketertinggalan, dan persoalan-persoalan lainnya yang bercorak struktural dan kultural. Gerakan pencerahan menampilkan Islam untuk menjawab masalah kekeringan ruhani, krisis moral, kekerasan, terorisme, konflik, korupsi, kerusakan ekologis, dan bentuk-bentuk kejahatan kemanusiaan. Gerakan pencerahan berkomitmen untuk mengembangkan relasi sosial yang berkeadilan tanpa diskriminasi, memuliakan martabat manusia laki-laki dan perempuan, menjunjung tinggi toleransi dan kemajemukan, dan membangun pranata sosial yang utama.

Dengan gerakan pencerahan yang diterjemahkan UHAMKA sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah memliki   misi dakwah dan tajdid untuk menghadirkan lulusan yang Islami membangun perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati harkat martabat kemanusiaan laki-laki maupun perempuan, mencerdaskan kehidupan bangsa, menjunjung tinggi akhlak mulia, dan memajukan kehidupan umat manusia. Komitmen UHAMKA tersebut menunjukkan karakter gerakan Islam dan Muhammadiyah yang dinamis dan progresif dalam menjawab tantangan zaman, tanpa harus kehilangan identitas dan rujukan Islam yang autentik.

UHAMKA dalam melakukan gerakan pencerahan berikhtiar mengembangkan strategi dari revitalisasi (penguatan kembali) ke transformasi (perubahan dinamis) untuk melahirkan Sumber Daya Manusia yang menghasilkan lulusan unggul dalam kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial. Hal ini untuk mendukung  kesiapan lulusan di era di distruptive technology sesuai dengan kebutuhan. Lulusan perguruan tinggi harus memiliki keterampilan (1) pemecahan masalah yang kompleks; (2) berpikir kritis; (3) kreativitas; (4) menejerial; (5) kerjasama (6) kecerdasan emosional; (7) penilaian dan pengambilan keputusan; (8) orientasi layanan; (9) negosiasi; dan (10) fleksibilitas kognitif (Irianto, 2017; Forum Ekonomi Dunia , 2018)

Jika  tidak memiliki keterampilan tersebut maka lulusan perguruan tinggi tidak akan bisa mengembangkan diri dengan cepat. Disamping itu Merujuk hasil penelitian dari McKinsey bahwa dampak dari digital technology menuju revolusi industri 4.0 dalam lima (5) tahun kedepan akan ada 52,6 juta jenis pekerjaan akan mengalami pergeseran atau hilang dari muka bumi. ini memberikan pesan bahwa setiap diri yang masih ingin mempunyai eksistensi diri dalam kompetisi global baik itu Perguruang Tinggi ataupun kita secara pribadi harus mempersiapkan mental dan skill yang mempunyai keunggulan persaingan (competitive advantage) dari lainnya. Jalan utama mempersiapkan skill yang paling mudah ditempuh adalah mempunyai perilaku yang baik (behavioral attitude), menaikan kompetensi diri dan memiliki semangat literasi. Bekal persiapan diri tersebut dapat dilalui dengan jalur pendidikan (long life education) dan konsep diri melalui pengalaman bekerjasama lintas generasi/lintas disiplin ilmu (experience is the best teacher). Melalui visi tersebut  UHAMKA telah terbukti berkarya dengan baik tiada henti untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dari generasi ke generasi. Mulai dari generasi apa yang disebut dengan Baby Boomer, Generasi X, Generasi Y atau Milleninial  hingga generasi Pasca-millenial sekarang dan generasi yang akan datang.

Hari ini UHAMKA  mewisuda 2.828 orang generasi millennial. Generasi ini merupakan putra-putri bangsa yang dilahirkan antara tahun 1980-an hingga 2000-an. Sekarang di Indonesia dari jumlah penduduk kurang lebih 255 juta, terdapat 81 juta merupakan generasi millennial. Maka ini berarti terdapat sekitar 31,76% generasi ini berumur 17 – 37 tahun yang juga merupakan usia  produktif Indonesia.

Dengan acara wisuda ini, UHAMKA terbukti telah sanggup membimbing mereka melalui proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan baik akademik dan non-akademik agar mereka menjadi generasi millennial yang berilmu, terampil, berkualitas dan berkemajuan serta bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, dan negara.

Wisudawan peraih IPK tertinggi Sri Agustina, (kanan) program studi PGSD dengan IPK 4,0 dan Tri Utami, (kiri) prodi Farmasi dengan IPK 3,81

 

Liza Rosalia wisudawan Prodi Ilmu Komunikasi Peraih IPK Tertinggi 3.85

Melalui program akademik dan non-akademik, UHAMKA berusaha mendidik mereka agar berfikir inovatif, bisa membangun gagasan, berjiwa entepreneurship, dan memiliki moral yang mulia serta memiliki kecerdasan adversity quotient. Mendidik mahasiswa berfikir inovatif agar mereka dapat memecahkan masalah-masalah lingkungan, sosial, termasuk politik, ekonomi dan budaya. Mendidik mahasiswa untuk memiliki visi agar mereka dengan cerdas dapat merumuskan  visinya dengan jelas serta melaksanakannya dengan nyata. Mendidik mahasiswa agar selalu semangat untuk membangun kretatifitas dan ide-ide untuk membangun dan mengembangkan potensi diri dan masyarakat. Mendidik mahasiswa agar memiliki jiwa wirausaha yang siap bekerja keras, cerdas, ulet dan bertanggungjawab sehingga akan muncul usaha-usaha baru melalui start-up di dunia bisnis-industri saat ini. Yang tidak kalah pentingya, mahasiswa didik untuk memiliki moral yang mulia serta taat beribadah.

Dengan ini, UHAMKA meyakini Hamka-Hamka muda ini akan menjadi motor penggerak kemajuan Indonesia dan mencerahkan semesta karena mereka lahir dan besar dengan pendekatan spiritual, emosional dan social, terselenggaranya Caturdharma Perguruan Tinggi menuju universitas utama (Excellent Teaching University) dan selalu melakukan gerakan pencerahan untuk Indonesia Berkemajuan.

Leave a Reply