Sejumlah aktivis pers mahasiswa yang turun dan meliput aksi demonstrasi menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja, dilaporkan hilang karena tidak bisa dihubungi.
Kabar tersebut beredar cepat di lini massa media sosial dan grup whatsapp.
Dilansir dari informasi yang diterima, sejak Kamis 8 Oktober 2020 malam hingga hari ini, Jumat 9 Oktober 2020, total ada 5 aktivis pers mahasiswa yang belum diketahui keberadaannya.
Mereka adalah 2 mahasiswa dan 1 mahasiswi dari Persma GEMA Politeknik Negeri Jakarta, 1 mahasiswa dari Uhamka dan 2 Persma di Bandung.
Lima pemuda-pemudi tersebut dinyatakan hilang karena tidak dapat dihubungi oleh rekan-rekannya.
Informasi hilangnya anggota pers mahasiswa disampaikan dalam unggahan akun Instagram @gemagazine_pnj.
Adapun ketiga nama mahasiswa yang hilang tanpa kabar di antaranya Ajeng Putri, Dharmajati Yusuf, Muhammad Ahsan Zaki. Ketiga mahasiswa ini merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Grafika dan Penerbitan, PNJ.
Dalam unggahannya, GEMA turut meminta informasi seputar keberadaan ketiga rekan mereka yang hilang saat aksi dan terakhir terlihat di sekitar Istana Merdeka pukul 11.45 WIB, Kamis 8 Oktober kemarin.
Selanjutnya, dua anggota pers mahasiswa asal Bandung adalah Pers Lima, yaitu Amalia Azahra dan Syarifah Nuraini yang hilang dalam meliput aksi tolak UU Cipta Kerja.
Pers Lima adalah Pers Lingkungan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung. Adapun dari poster dua jurnalis ini hanya mengirimkan kabar terakhir pada pukul 11.00 WIB.
Dua jurnalis perempuan ini masuk ke arena demo untuk meliput aksi tersebut. Kini salah satu dari dua jurnalis lagi kabarnya sudah diketahui keberadaannya. Meski demikian kedua jurnalis ini belum kembali ke rumah.***