Pendiri OK OCE yang juga pengusaha sukses Sandiaga Uno tampil menjadi pemateri dalam penutupan kegiatan Pekan Taaruf Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) yang digelar secara virtual, Rabu (7/10/2020). Kegiatan yang diikuti oleh 4.332 mahasiswa baru UHAMKA tersebut juga menampilkan seorang influencer milenial Sherly Annavita.

Membawakan materi Tantangan Pemuda dalam Menghadapi Persaingan Dunia, Sandiaga mengajak mahasiswa UHAMKA untuk ambil bagian dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang kini tengah melanda Indonesia. Sebab pandemi Covid-19 yang berlangsung lebih dari 7 bulan telah mengakibatkan krisis yang maha dasyat. Krisis yang bermula dari bidang kesehatan, kini telah memporakporandakan hampir semua lini kehidupan.

“Ayo, jangan jadi kaum rebahan, jangan mager, apalagi gabut. Jadilah lokomotif perubahan, karena mahasiswa merupakan agent of change,” kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga pada pandemi Covid-19, tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan para medis lainnya telah mengambil posisi sebagai garda terdepan di fasilitas kesehatan. Sedang kaum milenial dapat berdiri sebagai benteng terakhir dari perang melawan pandemi ini dengan ikut ambil peran penting dalam tim penanganan Covid-19 baik sebagai relawan di rumah sakit atau peran lain dalam ruang publik.

Sandiaga menilai bahwa pandemi Covid-19 telah memberikan pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga bagi kaum milenial. Setidaknya karena generasi ini mengalami lompatan penggunaan teknologi yang sangat cepat dibanding generasi sebelumnya.

“Belajar, bekerja dan beraktivitas melalui online hanya mungkin terjadi karena ada pandemi Covid-19 ini. Tanpa pandemi, bisa jadi perkembangan dan penggunaan teknologi akan berjalan wajar saja,” tambah Sandiaga.

Karena itu, Sandiaga menilai generasi Z saat ini merupakan generasi terbaik yang dimiliki Indonesia sepanjang sejarah. Generasi yang siap untuk menyongsong Indonesia emas 2045.

Jangan mudah putus asa

Kepada seluruh mahasiswa UHAMKA, Sandiaga mengingatkan agar jangan mudah putus asa dalam berjuang dan bekerja. Sebab tidak ada kesuksesan yang datang secara instan, tidak ada kemajuan yang dicapai dengan jalan yang mulus. Kesuksesan acapkali dicapai dengan drama jatuh bangun, bahkan berdarah-darah sepanjang perjalanan mencapai tujuan. “Bisa jatuh 10 kali, tetapi kita akan bangkit 11 kali,” tambahnya.

Ia menceritakan bahwa pencapaian yang saat ini diraihnya sebagai seorang entrepreneur dengan 30 ribu karyawan, bukanlah sebuah perjalanan yang mulus, perjalanan yang wajar saja. “Saya harus melewati masa-masa di PHK, masa-masa tidak memiliki pekerjaan, tidak memiliki penghasilan. Selama 20 tahun, saya mengalami jatuh bangun, bahkan berdarah-darah dalam membangun bisnis,” katanya.

Tetapi ia yakin dengan janji Allah Swt. Manusia wajib berikhtiar sekuat tenaga, dan Allah yang akan memberikan hasilnya. Tentu semua sesuai dengan perjuangan kita. Semakin sungguh-sungguh berikhtiar tentu hasilnya juga akan lebih maksimal.

Leave a Reply