Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Ofy Sofiana, menyatakan selama pandemi, layanan pendidikan berbasis daring dan akses informasi digital akibat keterbatasan mobilitas masyarakat semakin menguat.
“Hal itu mendorong transformasi ilmu pengetahuan, peningkatan profesionalitas tenaga pendidikan, hingga pengembangan kemampuan peserta didik dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan informasi. Pandemi ini juga mengakselerasi atau mempercepat edutech. Pembelajaran jarak jauh menjadi sebuah kebutuhan,” jelas Ofy di acara Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) Tahun 2021, Selasa (30/11/2021).
Ofy menyebut ada delapan peluang yang dapat dimanfaatkan perpustakaan digital. Pertama, integrasi pengetahuan, di mana perpustakaan sebagai media integrasi pengetahuan dan kolaborasi antara ilmuwan multidisiplin. Kedua, visualisasi data. Ketiga, perpustakaan mendokumentasikan dan mengemas dalam format multimedia untuk membangun repositori pengetahuan nasional.
Keempat, teknologi semantik untuk memudahkan pencarian cerdas pada berbagai sumber pengetahuan bagi masyarakat. Kelima, big data meningkatkan kualitas layanan publik dengan memanfaatkan teknologi big data mining. Keenam, perpustakaan juga menyesuaikan perkembangan demografi dan perubahan perilaku dalam akses dan penggunaan pengetahuan.
“Ketujuh, digitisasi pengetahuan. Adapun yang kedelapan adalah optimalisasi ruang virtual, meningkatkan penggunaan ruang virtual untuk berbagi dan distribusi informasi dan pengetahuan serupa dengan ruang fisik dalam layanan perpustakaan,” urainya.
Ofy menambahkan, pandemi mengubah sudut pandang terhadap cara penyampaian pengetahuan dan penyebaran informasi bagi masyarakat. Ruang digital sangat dibutuhkan, termasuk pemenuhan kebutuhan terhadap informasi. “Menghidupkan segala fasilitas ruang digital perpustakaan, kapabilitas pustakawan, dan semua informasi bentuk digital merupakan modal utama dalam melakukan perubahan digital saat ini,” tandasnya.
Direktur Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Bambang Dwi Anggono mendorong Perpustakaan Nasional (Perpusnas) untuk mengembangkan sistem informasi perpustakaan secara nasional sebagai aplikasi umum dengan cara cloud yang merujuk pada standar nasional maupun internasional.
“Pusat Data Nasional dapat dimanfaatkan dan dilakukan konsolidasi data perpustakaan secara nasional. Penetapan Satu Data Perpustakaan Indonesia dan kemudian kerja sama Perpusnas dengan Kominfo dan Perpusda dengan Diskominfo,” pungkasnya.
Sumber: BeritaSatu.com