Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh dosen Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan (FIKES) UHAMKA. Kegiatan PKM kali ini mengangkat tema “Praktik Penilaian Status Gizi Remaja Menggunakan WHO AnthroPlus di SMP Muhammadiyah 3 Jakarta”. 

Tema ini diangkat dilatarbelakangi oleh adanya masalah gizi pada remaja diantaranya adalah masalah body image dan semakin meningkatnya angka gizi lebih di kalangan remaja.  Metode kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring. Kegiatan daring berupa webinar yang bertujuan memberikan edukasi terkait gizi remaja dan cara menilai status gizi pada remaja menggunakan aplikasi WHO AnthroPlus.

 Aplikasi ini adalah perangkat yang dapat menilai status gizi remaja menggunakan indeks IMT/U (indeks massa tubuh menurut umur). Indeks ini memiliki nilai ambang batas menggunakan SD/ standar deviasi (Z-Score) untuk usia 5–18 tahun dengan kategori Gizi buruk (severely thinness) sebesar < -3 SD, Gizi kurang (thinness) sebesar -3 SD s.d. < -2 SD, Gizi baik (normal) sebesar -2 SD s.d. +1 SD, Gizi lebih (overweight) sebesar + 1 SD s.d. +2 SD, dan Obesitas (obese) sebesar > +2 SD. 

 Webinar dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 6 Desember 2021. Kegiatan webinar dibuka langsung oleh Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 3 Jakarta, Sofyan Hadi Djohar, S.Kom, dan dihadiri oleh sebanyak 177 siswa kelas 7, 8, dan 9. Antusias para siswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait bagaimana mewujudkan status gizi yang baik pada remaja dan banyaknya siswa yang mengikuti permainan menggunakan platform kahoot yang merupakan bagian dari evaluasi seminar untuk melihat pemahaman siswa terkait status gizi dan cara penilainnya.

Click Here

Sementara kegiatan luring berupa praktik langsung cara menggunakan aplikasi WHO AnthroPlus pada hari Jumat, tanggal 10 Desember 2021WIB bertempat di SMP Muhammadiyah 3 Jakarta. Para siswa diukur berat badan dan tinggi badannya. Selanjutnya menginput data ke aplikasi WHO AnthroPlus berupa tanggal pengukuran, tanggal lahir, jenis kelamin, berat badan, dan tinggi badan. Setelah itu, dapat secara langsung diketahui status gizi masing-masing dengan melihat angka (standar deviasi) dan warna yang tertera di dalam aplikasi. 

Warna hijau menunjukkan status gizi subjek yang diukur adalah normal, warna kuning menunjukkan status gizi kurang/ lebih, dan warna merah menunjukkan status gizi buruk/ obesitas. Sebanyak 49 siswa yang hadir, diperoleh hasil sebesar 4.1% memiliki gizi kurang, sebesar 44.9% memiliki gizi baik, sebesar 32.7% memiliki gizi lebih (overweight), dan sebesar 18.4% memiliki keadaan obesitas. 

Angka tersebut menunjukkan bahwa siswa di SMP Muhammadiyah 3 Jakarta cenderung memiliki masalah gizi lebih yang perlu mendapat perhatian.  Dukungan kepala sekolah dan para guru merupakan hal yang sangat penting sehingga kegiatan PKM berjalan sangat lancar. Selanjutnya sebagai rencana tindak lanjut dari kegiatan PKM ini adalah dapat dilakukan program intervensi yang tepat untuk siswa agar mereka dapat mencapai status gizi yang baik di masa pertumbuhannya. 
 
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Ony Linda, SKM, M.Kes Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Leni Sri Rahayu, SKM, MPH Dosen Program Studi Gizi dengan melibatkan mahasiswa FIKES UHAMKA yaitu Aulia Vania Andini dan Putri Saba Khairul.

Penulis : Ony Linda, SKM, M.Kes  Dosen FIKES UHAMKA

Leave a Reply