Paris, 16 Desember 2022 Program prioritas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), yang saling terkait antara literasi, pelindungan bahasa daerah, dan internasionalisasi bahasa Indonesia, terwujud dalam Antologi Cerita Anak Indonesia.

Antologi cerita anak dari Pulau Sumatra hingga Papua tersebut menampilkan sepuluh cerita dalam bahasa daerah yang bersangkutan, termasuk aksara daerahnya (jika ada), terjemahan dalam bahasa Indonesia, dan terjemahan dalam bahasa PBB, yakni bahasa Inggris, Prancis, Portugis, Arab, China, dan Rusia. Dengan demikian, satu set antalogi terdiri atas enam buku.

Antologi yang diberi pengantar oleh Mendikbudristek dan Menlu itu dipersiapkan menjadi salah satu cendera mata untuk Delegasi KTT G20. Cendera mata yang sama diberikan kepada UNESCO di sela-sela acara 𝘏π˜ͺ𝘨𝘩-𝘭𝘦𝘷𝘦𝘭 𝘊𝘦𝘭𝘦𝘣𝘳𝘒𝘡π˜ͺ𝘰𝘯 𝘰𝘧 𝘡𝘩𝘦 𝘐𝘯𝘡𝘦𝘳𝘯𝘒𝘡π˜ͺ𝘰𝘯𝘒𝘭 π˜‹π˜¦π˜€π˜’π˜₯𝘦 𝘰𝘧 𝘐𝘯π˜₯π˜ͺ𝘨𝘦𝘯𝘰𝘢𝘴 π˜“π˜’π˜―π˜¨π˜Άπ˜’π˜¨π˜¦π˜΄ (IDIL) yang diselenggarakan oleh UNESCO Headquarters di Paris, Prancis, pada 13 Desember 2022.

Antologi lengkap yang dicetak dalam edisi luks dengan berat per buku 1,95 kg itu diserahkan oleh Kepala Badan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. kepada Maki Katsuno Hayashikawa, Director for the Division for Education 2030, UNESCO, yang disaksikan oleh tim UNESCO dan tim Indonesia (Wadetap RI untuk UNESCO, Atdikbud RI di Paris, dan Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra). Dalam komentarnya, Maki menyebutkan bahwa antologi tersebut merupakan karya yang sangat bagus sebagai wujud pelindungan bahasa dan sastra daerah di Indonesia.

Leave a Reply